BABXV Kepribadian
Kepribadian
Muhammadiyah merupakan salah satu dari beberapa rumusan resmi persyarikatan
Muhammadiyah. Rumusan tersebut menguraikan tentang jatidiri apa, dan siapa
Muhammadiyah itu. Terilhami dari pidato K.H. Fakih Usman dalam kursus pimpinan
Muhammadiyah se-Indonesia tahun 1961. Selanjutnya, dirurnuskan oleh sebuah tim
yang ditunjuk oleh Pimpinan Pusat (PP) Muharnmadiyah. Dalarn bab ins babas
pengertian, sejarah perumusan, fungsi, serta hakikat Kepribadian Muhammadiyah.
Pengertian dan Sejarah Perumusan
Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian
Muhammadiyah adalah sebuah rumu san yang menguraikan tentang iati diri, apa,
dan siapa Muhammadiyah. Kemudian dituangkan dalam bentuk sebuah teks yang
dikenal sebagai Matan Kepribadian Muhammadiyah. Adapun sejarah pembentukannya
dijabarkan sebagai berikut.
Rumusan materi
Kepribadian Muhammadiyah untuk pertama kalinya disusun oleh sebuah tim. Tim
tersebut terdiri dari: K.H. Fakih Usman, K.H. Farid Ma'ruf, Wardan Diponingrat,
Dr. Hamka, H. Djarna—wi Hadikusumo, M. Djindar Tamimy Ian M. Saleh Ibrahim.
Pembentukan tim itu dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, merespon isi
pidato K.H. Fakih Usman. Pidato yang berjudul "Apakah Muhammadiyah
itu?" disampaikan dalam kursus pimpinan Muhammadiyah se adonesia.
Diselenggarakan pada bulan Ramadhan 1381 H atau 1961 M.
Isi pidato itu
mengandung makna yang sangat dalam, menggugah dan menarik perhatian para tokoh
Muhammadiyah yang datang dari seluruh Indonesia. K.H. Fakih 'sman dikenal kaya
pengalaman, luas ilmunya dan mendalam ruhul Islamnya. )engan kemampuannya yang
besar beliau dapat menggugah semangat para pemimpin Juhammadiyah pada saat itu.
Setelah selesai beliau menyampaikan pidatonya, rjadi mufakat antartokoh Muhammadiyah.
Kemufakatan untuk merumuskan buah iithan K.H. Fakih Usman agar kelak dimiliki
kader-kader Muhammadiyah. Sekaligus ijadikan sebagai pedoman organisasi. Hasil
kerja tim per umus maters Kepribadian Muhammadiyah kemudian iserahkan kepada
Pimpinan Pusat. Oleh PP Muhammadiyah ditetapkan sebagai ;enda sidang Tanwir
pada tanggal 25-28 Agustus 1962. Setelah melalui pembahasan dan penyompurnaan,
akhirnya sidang Tanwir dapat menerimanya kemudian dibicarakan kembali pada
Muktamar ke-35 di Jakarta atau yang dikenal dengan muktamaar setengah abad.
Pada tanggaI 29 April 1963 rumusan tersebut disebut sebagai Rumusan keprihadian
Muharnrnadiyah
Fungsi dan Hakikat Kepribadian
Muhammadiyah
Fungsi dan hakikat
keprihadian memiliki arti yang berbeda sebagi berikut :
1.
Fungsi Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian
muhammadiyah berfungsi sebagai landasan, pedoman arahan.setiap gerak
Muhammadiyah menuju cita-cita terwujudnya masyarakat yang utama, adil. dan makmur yang diridai Allah
swt.
2.
Hakikat Kepribadian Muhammadiyah
Hakikat
Kepribadian Muhammadiyah adalah wajah dan wiprah_nya Muhammadiyah. Wajah
tersebut mencerminkan tiga prdikat kuat sebagai Asy-syakhsyiah atau jati
dirinya secara utuh. Tiga yang dimaksud adalah Muhammadiyah sebagai gerakan
Islam, dakwah dan Tajdid. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Muhammadiyah sebagai
gerakan islam didasarkan pada segi asas ('aqidah) perjuangan Muhammadiyah.
Muhammadiyah menjadikan Dinul Islam sebagai subyek (sumber nilai) dan sumber
obyek (sumber konsep) perjuangannya. Sebagai sumber subyek ialah bahwa semua
kegiatan dan amal usaha Muhammadiyah selalu digerakkan oleh ruh al Islam.
Sebagai sumber obyek ialah semua kegiatan dan amal usaha Muhammadiyah
dimaksudkan untuk "menegakkan dan menjunjung tinggi agama Allah SWT. Sebagai
sumber nilai dan konsep dinul Islam tidak bisa dipisahkan dari perjuangan
Muhammadiyah. Islam telah menjadi "Sibghah" yangmendasari, menjiwai
dan mewarnai gerakan Muhammadiyah.
Muhammadiyah sebagai gerakan clakwah
dapat dilihat dari hentuk (wujud) kesiatan dan amal usahanya. Sernua
dilaksanakan sebagai Dakwah isiamiyah ma'ruf nahi munkar.
Muhammadivah sebagai gerakan Tajdid
adalah sifat dakwahnya ditujukan kepada umatIslam. Tajdid yaitu mengembalikan
pemahaman dan pengamaian umat terhadap dinul
Islam secara murni. Murni meliputi benar clan tepat sesuai AI-Quran dan
Sunnah Rasulullah saw. Dalam bidang amaliyah tajdid dilakukan modemisasi.
Mengaktualisasikan ajaran Islam sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat
sehingga Dinul menjadi rahmatan lil'alamiin
Isi
Kepribadian Muhammadiyah
Matan
atau teks Kepribadian Muhammadiyah dihasilkan dalam muktamar ke-35 di Jakarta
atau yang dikenal dengan Muktamar setengah abad. Isi dari Matan Kepribadian
Muhammadiyah ini harus diketahui dan dipahami oleh setiap anggota persyarikatan
Muhammadiyah. Adapun isi Matan Kepribadian Muhammadiyah adalah sebagai berikut:
1.
Apakah Muhammadiyah itu?
Muhammadiyah adalah persyarikatan yang
bergerak dalam Dakwah Islam Amar Ma’ruf nahi Munkar yang ditujukan kepada perseorangan
dan masyarakat yang bertujuan terwujudnya masyarakat utama adil makmur yang
diridhai Allah SWT (masyarakat Islam yang sebenar-benarnya). Dakwah kepada perorangan, terbagi menajdi
dua, yaitu:
a. Kepada yang telah Islam (umat ijabah)
bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran Islam yang
asli dan murni;
b.
kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam.
Adapun da’wah kepada masyarakat,
bersifat kebaikan dan bimbingan serta peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan
dengan dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata-mata.
Dalam perjuangan melaksanakan usahanya
menuju tujuan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan,
kebaikan dan kebahagiaan luas-merata, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan
amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran
Dasar (MADM) yaitu:
a. Hidup manusia harus berdasar tauhid,
ibadah, dan taat kepada Allah.
b. Hidup manusia bermasyarakat.
c. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam
dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya ajaran hidup dan
dijadikan sebagai landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan
dunia akhirat.
d. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama
Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan
kepada sesama manusia.
e. Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan Nabi
Muhammad SAW.
f.
Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan
ketertiban organisasi.
g. Seluruh perjuangan yakni menuju satu
titik tujuan Muhammadiyah yaitu terwujudnya masyarakat utama adil makmur yang
diridhai Allah SWT (masyarakat Islam yang sebenar-benarnya).
3.
Pedoman amal usaha dan perjuangan muhammadiyah
Menilik dasar prinsip tersebut di atas,
maka apapun yang diusahakan dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk
mencapai tujuan tunggalnya, harus berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran
Allah dan Rasul-Nya, bergerak dengan membangun segenap bidang dan lapangan
dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai Allah”.
4.
Sifat Muhammadiyah
a. Beramal
dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
b. Memperbanyak
kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
c.
Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam.
d.
Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
e.
Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah
negara yang sah.
f.
Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang
baik.
g.
Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan,
sesuai dengan ajaran Islam.
h.
Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan
mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.
i.
Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan
membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridlai Allah
SWT.
j.
Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.
0 komentar: