Jumat, 25 Maret 2022

KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

 

BABXV  Kepribadian

Kepribadian Muhammadiyah merupakan salah satu dari beberapa rumusan resmi persyarikatan Muhammadiyah. Rumusan tersebut menguraikan tentang jatidiri apa, dan siapa Muhammadiyah itu. Terilhami dari pidato K.H. Fakih Usman dalam kursus pimpinan Muhammadiyah se-Indonesia tahun 1961. Selanjutnya, dirurnuskan oleh sebuah tim yang ditunjuk oleh Pimpinan Pusat (PP) Muharnmadiyah. Dalarn bab ins babas pengertian, sejarah perumusan, fungsi, serta hakikat Kepribadian Muhammadiyah.

 

Pengertian dan Sejarah Perumusan Kepribadian Muhammadiyah

Kepribadian Muhammadiyah adalah sebuah rumu san yang menguraikan tentang iati diri, apa, dan siapa Muhammadiyah. Kemudian dituangkan dalam bentuk sebuah teks yang dikenal sebagai Matan Kepribadian Muhammadiyah. Adapun sejarah pembentukannya dijabarkan sebagai berikut.

Rumusan materi Kepribadian Muhammadiyah untuk pertama kalinya disusun oleh sebuah tim. Tim tersebut terdiri dari: K.H. Fakih Usman, K.H. Farid Ma'ruf, Wardan Diponingrat, Dr. Hamka, H. Djarna—wi Hadikusumo, M. Djindar Tamimy Ian M. Saleh Ibrahim. Pembentukan tim itu dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, merespon isi pidato K.H. Fakih Usman. Pidato yang berjudul "Apakah Muhammadiyah itu?" disampaikan dalam kursus pimpinan Muhammadiyah se adonesia. Diselenggarakan pada bulan Ramadhan 1381 H atau 1961 M.

Isi pidato itu mengandung makna yang sangat dalam, menggugah dan menarik perhatian para tokoh Muhammadiyah yang datang dari seluruh Indonesia. K.H. Fakih 'sman dikenal kaya pengalaman, luas ilmunya dan mendalam ruhul Islamnya. )engan kemampuannya yang besar beliau dapat menggugah semangat para pemimpin Juhammadiyah pada saat itu. Setelah selesai beliau menyampaikan pidatonya, rjadi mufakat antartokoh Muhammadiyah. Kemufakatan untuk merumuskan buah iithan K.H. Fakih Usman agar kelak dimiliki kader-kader Muhammadiyah. Sekaligus ijadikan sebagai pedoman organisasi. Hasil kerja tim per umus maters Kepribadian Muhammadiyah kemudian iserahkan kepada Pimpinan Pusat. Oleh PP Muhammadiyah ditetapkan sebagai ;enda sidang Tanwir pada tanggal 25-28 Agustus 1962. Setelah melalui pembahasan dan penyompurnaan, akhirnya sidang Tanwir dapat menerimanya kemudian dibicarakan kembali pada Muktamar ke-35 di Jakarta atau yang dikenal dengan muktamaar setengah abad. Pada tanggaI 29 April 1963 rumusan tersebut disebut sebagai Rumusan keprihadian Muharnrnadiyah

 

Fungsi dan Hakikat Kepribadian Muhammadiyah

Fungsi dan hakikat keprihadian memiliki arti yang berbeda sebagi berikut :

1.      Fungsi Kepribadian Muhammadiyah

Kepribadian muhammadiyah berfungsi sebagai landasan, pedoman arahan.setiap gerak Muhammadiyah menuju cita-cita terwujudnya masyarakat yang  utama, adil. dan makmur yang diridai Allah swt.

2.      Hakikat Kepribadian Muhammadiyah

Hakikat Kepribadian Muhammadiyah adalah wajah dan wiprah_nya Muhammadiyah. Wajah tersebut mencerminkan tiga prdikat kuat sebagai Asy-syakhsyiah atau jati dirinya secara utuh. Tiga yang dimaksud adalah Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dakwah dan Tajdid. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Muhammadiyah sebagai gerakan islam didasarkan pada segi asas ('aqidah) perjuangan Muhammadiyah. Muhammadiyah menjadikan Dinul Islam sebagai subyek (sumber nilai) dan sumber obyek (sumber konsep) perjuangannya. Sebagai sumber subyek ialah bahwa semua kegiatan dan amal usaha Muhammadiyah selalu digerakkan oleh ruh al Islam. Sebagai sumber obyek ialah semua kegiatan dan amal usaha Muhammadiyah dimaksudkan untuk "menegakkan dan menjunjung tinggi agama Allah SWT. Sebagai sumber nilai dan konsep dinul Islam tidak bisa dipisahkan dari perjuangan Muhammadiyah. Islam telah menjadi "Sibghah" yangmendasari, menjiwai dan mewarnai gerakan Muhammadiyah.

Muhammadiyah sebagai gerakan clakwah dapat dilihat dari hentuk (wujud) kesiatan dan amal usahanya. Sernua dilaksanakan sebagai Dakwah isiamiyah ma'ruf nahi munkar.

Muhammadivah sebagai gerakan Tajdid adalah sifat dakwahnya ditujukan kepada umatIslam. Tajdid yaitu mengembalikan pemahaman dan pengamaian umat terhadap dinul  Islam secara murni. Murni meliputi benar clan tepat sesuai AI-Quran dan Sunnah Rasulullah saw. Dalam bidang amaliyah tajdid dilakukan modemisasi. Mengaktualisasikan ajaran Islam sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat sehingga Dinul menjadi rahmatan lil'alamiin

 

Isi Kepribadian Muhammadiyah

Matan atau teks Kepribadian Muhammadiyah dihasilkan dalam muktamar ke-35 di Jakarta atau yang dikenal dengan Muktamar setengah abad. Isi dari Matan Kepribadian Muhammadiyah ini harus diketahui dan dipahami oleh setiap anggota persyarikatan Muhammadiyah. Adapun isi Matan Kepribadian Muhammadiyah adalah sebagai berikut:

1. Apakah Muhammadiyah itu?

Muhammadiyah adalah persyarikatan yang bergerak dalam Dakwah Islam Amar Ma’ruf nahi Munkar yang ditujukan kepada perseorangan dan masyarakat yang bertujuan terwujudnya masyarakat utama adil makmur yang diridhai Allah SWT (masyarakat Islam yang sebenar-benarnya).  Dakwah kepada perorangan, terbagi menajdi dua, yaitu:

a. Kepada yang telah Islam (umat ijabah) bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli dan murni;

b. kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam.

Adapun da’wah kepada masyarakat, bersifat kebaikan dan bimbingan serta peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan dengan dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata-mata.

 

 2. Dasar dan amal usaha muhammadiyah

Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas-merata, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar (MADM) yaitu:

a.       Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.

b.      Hidup manusia bermasyarakat.

c.       Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya ajaran hidup dan dijadikan sebagai landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat.

d.      Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada sesama manusia.

e.        Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.

f.        Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi.

g.      Seluruh perjuangan yakni menuju satu titik tujuan Muhammadiyah yaitu terwujudnya masyarakat utama adil makmur yang diridhai Allah SWT (masyarakat Islam yang sebenar-benarnya).

3. Pedoman amal usaha dan perjuangan muhammadiyah

Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang diusahakan dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya, harus berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak dengan membangun segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai Allah”.

4. Sifat Muhammadiyah

a. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.

b. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.

c. Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam.

d. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.

e. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara yang sah.

f. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik.

g. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan, sesuai dengan ajaran Islam.

h. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.

i. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridlai Allah SWT.

j. Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.

 

 

             

             

             

             

             

 

Previous Post
Next Post

Guru Mapel Pendidikan Kemuhammadiyahan SMA Muhammadiyah Wonosobo

0 komentar: