Minggu, 28 Februari 2021

SIKAP MUHAMMADIYAH TERHADAP PERKEMBANGAN ALAM PIKIRAN ISLAM

 

A.  Sikap Muhammadiyah terhadap Aliran dan Mazhab

Masa depan adalah sebuah kurun waktu yang penuh tantangan. Kamajuan iptek akan menyebabkan kehidupan manusia menghadapi era globalisasi. Perubahan masyarakat pada era tersebut akan semakin kompleks, rumit, dahsyat dan mau tidak mau bersifat multidimensional. Muhammadiyah akan menghadapi tantangan multidimensional yang meliputi hampir semua bidang kehidupan yaitu politik, ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan. Diantara tantangan yang akan dihadapi adalah berupa kemiskinan, keterbelakangan, rendahnya mutu SDM, kemerosotan akhlak, munculnya berbagai aliran dan paham keagamaan.

Kemunculan berbagai aliran dan paham keagamaan tersebut merupakan bagian fenomena yang harus dihadapi Muhammadiyah. Fenonema tersebut sangat mempengaruhi dimensi dakwah Muhammadiyah yang menyatakan sebagai gerakan Islam, dakwah dan tajdid atau pemurnian ajaran Islam. Adanya macam-macam aliran seperti Syiah dan Sunni maupun 4 iman mazhab besar memberi kontribusi terhadap perkembangan-perkembangan baru. Baik amaliyah, sikap maupun pemikiran umat termasuk di kalangan warga Muhammadiyah. Menilik hal tersebut mau tidak mau Muhammadiyah sebagai persyarikatan akan memberikan pemikiran, pandangan atau bahkan fatwa ataupun pertimbangan, bimbingan dan sikap terhadap aliran dan paham tersebut. Bagaimanakah sikap Muhammadiyah terhadap aliran dan mazhab, berhubungan dengan penegasan paham Islam dalam Muhammadiyah itu sendiri. Tentang pikiran dan pandangan terhadap paham dan aliran, pemikiran yang berkembang di lingkungan Muhammadiyah adalah lazim dikenal dengan Masalah Lima atau “Masail Al Khamsah”. Kelima masalah tersebut menegaskan mengenai hakikat pengertian agama (Islam atau Al Din), pengertian dunia (Al Dunya), pengertian ibadah (Al Ibadah), pengertian sabilillah dan pengertian qiyas (Al Qiyas). Penegasan rumusan itu terus berkembang hingga sekarang dan telah mengalami berbagai penyempurnaan oleh Majelis Tarjih.  

1.   Sikap Muhammadiyah terhadap Aliran

Muhammadiyah sejak awal tertantang dengan praktik pemahaman dan pegamalan agama Islam oleh masyarakat yang kurang sesuai dengan sumbernya yaitu Al Quran dan Hadits. Adanya sikap taqlid para penganut aliran atau paham keagamaan yang lain tentu bertentangan dengan gerakan tajdid. Dalam hal ini Muhammadiyah selalu konsisten terhadap Al Quran dan Hadits.

Secara umum Muhammadiyah tidak menyatakan diri sebagai penganut aliran apa pun.  Tidak  menyatakan sebagai jamaah ahlus sunnah wal jamaah (Sunny), golongan Syiah, khawarij ataupun yang lain. Muhammadiyah sejak berdirinya adalah gerakan pembaruan Islam (Tajdid). Muhammadiyah berusaha melaksanakan agama hanya bersumber pada Al-Qur’an dan al-hadis.

 

2.   Sikap Muhammadiyah terhadap Mazhab

Muhamadiyah tidak mengikat diri pada suatu mazhab, tetapi pendapat imam-imam mazhab dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan hukum, sepanjang sesuai dengan jiwa  Al-Qur’an dan al-hadis.atau dasar-dasar lain yang dipandang kuat.

Previous Post
Next Post

Guru Mapel Pendidikan Kemuhammadiyahan SMA Muhammadiyah Wonosobo

0 komentar: