Assalamu'alaikum,
Nanda-nanda sekalian sebelum PJJ kali ini di muali silahkan nanda sekalian baca Metode PJJ dibawah ini agar kalian bisa lebih memahami materi PJJ pada mata Pelajaran Kemuhammadiyan.
- Bacalah Do’a sebelum memulai kegiatan PJJ dengan bacaan “Basmallah”
- Siapkan alat tulis/buku sebagai catatan dalam kegiatan PJJ
- Buatlah catatan yang dianggap penting untuk memahami materi di buku tulis
- Kirimkan hasil catatan kalian melalui Tombol Presensi dan Penugasan pada akhir artikel Materi
- Jika terdapat pertanyaan silahkan bertanya silajkan melalui link WhatApps Berikut : KLIK DISINI
Selamat Membaca ==>>>>
B “Hidup manusia adalah bermasyarakat”.
Hidup bermasyarkat bagi manusia adalah sunna¬tullah seperti
ditegaskan oleh Allah dalam surat al Hujurat ayat 13 “Sesungguhnya Kami
menjadikan engkau semua dalam bentuk berbangsa-bangsa dan ber¬suku-suku agar
saling kenal-mengenal.”
Secara pengalaman telah diakui oleh para cer¬dik-cendekiawan, bahwa kehidupan
manusia selalu bergerombol. Hal seperti itu karena manusia didorong berbagai
dorongan, seperti dorongan spirituil, do¬rongan intelektuil, dorongan biologis,
ataupun do¬rongan harga diri. Karena kenyataan serupa itu Aris¬toteles
memandang manusia sebagai makhluk bermasya¬rakat (Zoon politikon ).
Islam mengakui manusia sebagai makhluk yang mandiri dan
berpribadi. Sekalipun demikian ia tidak akan dapat melepaskan diri dari
hubungan sesama manusia, bahkan dengan mempelajari sifat dan susunan hidup
manusia maka bagaimanapun juga tinggi nilai pribadinya akan totapi ia tidak
akan mFSnpunyai nilai bila sifat kehidupannya hanya semata-mata berguna bagi
dirinya sendiri. Nilai seseorang akan ditentu¬kan oleh ukuran seberapa jauh ia
memberikan pengor¬hanan dan darma baktinya dalam upaya membina keles¬tarian
hidup bersama. Jadi hanya dengan hidup ber¬masyarakat terletak arti dan nilai
kehidupan manu¬sia.
Hubungan pengertian antara pokok pikiran per¬tama dengan pokok pikiran kedua
adalah erat sekali karena adanya manusia berpribadi yang dilandasi dengan jiwa
tauhid merupakan unsur pokok dalam mem¬bentuk dan mewujudkan suatu masyarakat
yang baik, teratur lagi tertib.
C. “Hanya hukum Allah satu-satunya hukum yang dapat dijadikan sendi pembentukan pribadi utama dan pengatur tertib hidup bersama menuju kehidupan bahagia sejahtera yang hakiki dunia dan akhirat.”
Pendirian pokok pikiran ketiga ini lahir dan kemudian
menjadi keyaninan yang kokoh dan kuat adalah sebagai hasil penelaahan dan
pecnahaman terhadap ajaran Islam dalam arti dan sifat yang sebenar-be¬narnya.
Oleh karena itu pokokpikiran ini merupakan “bekal keyakinan dan pendangan
hidup”.
Agama Islam merupakan ajaran-ajaran yang sa¬ngat sempurna
serta mutlak nilai kebenarannya. la merupakan petunjuk jiwa dan sebagai rahmat
serta taufiq Allah kepada manusiakuntuk meraih kebahagiaan hakiki dunia dan
akhirat. Surat Ali Imran ayat 19 dan 85 menegaskan “Sesungguhnya agama yang ada
di sisi Allah hanyalah agama Islam, dan siapapun yang mencari agama selain
agama Islain, tidak akan diteri¬ma dan ia diakhirat termasuk golongan
orang-orang yang rugi.”
Surat al-Maidah ayat 3 menerangkan tentang kesempurnaan
Islam: “Pada hari ini telah Aku sern¬purnakan agama untukmu dan telah Aku
cukupkan pula nikmatKu padamu, dan Aku merelakan Islam sebagai agamamu.”
Definisi agama (Addien) menurut keputusan Majlis Tarjih :
a. Agama Islam ialah sesuatu yang disyari’at¬kan oleh Allah dengan perantaraan
pada Nabi-Nya berupa perintah, larangan serta tuntunan untuk meshlahatan hamba
di dunia dan akhirat.
b. Agama Islam Nabi Muhammad ialah sesuatu yang telah diturunkan oleh Allah
dalam al¬Qur’an dan yang termaktub dalam Sunnah yang shahih, berupa perintah,
larangan serta tuntunan untuk kemashlahatan hamba di dunia dan akhirat.
Dengan pengertian tersebut, Muhammadiyah mem¬punyai faham
bahwa Islam bukan semata-mata mengajar¬kan bagaimana seharusnya seseorang
menghubungkan dirinya kepada Allah, seperti shalat, puasa, hajji, dan sebagainya.
Akan tetapi Islam membawa ajaran yang sempurna menuntun hambanya mendapatkan
kehidup¬an bahagia sejahtera dunia dan akhirat. Islam menca¬kup seluruh segi
kehidupan manusia, baik segi kehi¬dupan perorangan ataupun kehidupan
bermasyarakat, seprti masalah aqidah, ibadah akhlak, kebudayaan, pendidikan,
ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, poli¬tik dan militer. Pandangan Muhammadiyah
terhadap ajaran Islam seperti tersebut dikukuhkan oleh ahli¬ahli ilmu
pengetahuan yang menaruh perhatian terha¬dap agama Islam sebagai obyek
pembahasannya seperti kata V.M. Dean dalam bukunya “The nature of the non
Western World” : “Islam is completa integration of religion,political system,
way of live and interpre¬tation of history”. Artinya : Islam adalah suatu
perpaduan yang sernpurna antara agama, sist~3n poli¬tik, pandangan hidup serta
penafsiran sejarah.
D. “Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
untuk mewujudkan masyarakat Islam lyang sebenar-benarnya adalah wajib, sebagai
ibadah kepada Allah dan berbuat ihsan dan ishlah kepada sesama manusia.”
Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dengan
mencari keridhaan Allah termasuk sabilillah yang artinya : “Jalan yang dapat
menyam-paikan kepada yang diridhai Allah atas semua amal yang diizinkanya”.
Pokok pikiran keempat, sebagai konsekuensi atas keyakinan dan pandangan hidup
sebagaimana ter¬simpul dalam pokok pikiran ketiga. Adanya pandangan dan
keyakinan hidup bahwa hanya ajaran Islam satu-¬satunya yang dapat dijadikan
sendi mengatur keter¬tiban hidup manusia menuju kebahagiaan dan kesejah¬teraan
dunia dan akhirat, akhirnya menumbuhkan kesadaran wajib berjuang, menegakkan
ajaran Islam.
Oleh karena itu antara pokok pikiran ketiga dan keempat
terjadi hubungan yang erat sekali, sebab satu cita-cita dan keyakinan baru
dipandang positif apabila keyakinan tersebut diperjuangkan. Bahkan manusia
dinyatakan hidup yang sebenarnya bilamana ia mempunyai suatu keyakinan hidup
dan diperjuangkan dengan sepenuh pengerbanan hidupnya.
Bagi setiap muslim harus mempunyai kesadaran wajib berjuang
menegakkan ajaran Islam dengan sepe¬nuh-penuhnya di manapun sebagai tanda dan
bukti akan kebenaran iman dan keislamannya.
Allah menggambarkan sifat seorang mukmin yang
sebenar-benarnya sebagai berikut : “Orang-orang mukmin itu hanyalah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu serta
berjuang dengan harta dan dirinya di jalan Allah (sabilillah). Orang-orang
itulah orang¬orang yang benar”. (al-Hujurat : 15)
Pendirian, kesadaran dan sikap seperti di atas merupakan
kerangka dan sifat perjuangan Muhammadiyah secara keseluruhan. Dengan demikian
setiap kegiatan dan amalan Muhammadiyah diarahkan dan disesuaikan denan sikap
serta pedirian yang ada. Dan sebaliknya tidak dapat dibenarkan sama sekali
adanya suatu kegiatan yang berlawanan dan yang menyimpang dari padanya.
Keterangan pokok pikiran kelima :
E. “Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya hanya akan berhasil bila mengikuti jejak perjuangan para Nabi, terutama Perjuagan Nabi Muhammad saw.”.
Apabila pokok pikiran keempat membicarakan tentang
konsekuensi terhadap pandangan hidup yang telah diyakini kebenarannya, maka
pokok pikiran kelima memperssoalkan tentang bagaimana cara dan akhlak berjuang
menegakkan keyakinan hidup tersebut.
Bagi tiap pejuang muslim tidak ada cara dan contoh yang
patut dijadikan teladan kecuali harus mengikuti car-cara perjuangan para nabi
tertama Nabi Muhammad saw. Sebab pada diri Rasulullah tergambar rentangan
contoh teladan paling bagus dan mulia, seperti yang telah ditegaskan Allah
dalam surat al Ahzab ayat 21 : “Sesungguhnya pada diri kasulul¬lah ada suatu
contoh yang baik bagi kamu sekalian, ialah bagi orang yang mengharapkan
keridhaan Allah dan keselamatan hari akhir serta ingat, sebanyak-banyak¬ kepada
Allah”.
Surat Ali Imran ayat 31 memberikan petunjuk kepada orang
yang berusaha mencintai Allah harus menempuh jalan Rasulullah : “Katakanlah,
apabila engkau benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku niscaya engkau
akan dicintai Allah, serta diam¬puni dosa-dosamu. ban Allah flaha Nengampun
lagi Maha Penyayang.
Kehidupan para nabi, terutama nabi Muhammad saw. adalah
merupakan kehidupan yang seluruhnya di¬peruntukkan dalam perjuangan menegakkan
cita-cita agung yakni : Kejayaan agama Allah di seluruh permu¬kaan bumi.
Kehidupan Rasulullah yang sangat menga-¬gumkan adalah merupakan gambaran yang
hidup, Yang konkrit dan rril serta merupakan wujud Yang nyata dari ide yang
terkandung dalam Al-Qur’an. t1anuaia muslim tidak dapat membuat keadilan yang
lebih besar terhadap Al-Qur’an kecuali dengan cara mengikuti Rasulullah. Sebab
sesungguhnya Rasulullah adalah orang yang ditunjuk Allah menjadi alat penyampai
wahyu.
Tegasnya seseorang muslim mengikuti jejak beliau karena
didasari suatu keyakinan bahwa tidak ada juru tafsir yang lebih baik dari
ajaran A1-Qur’an daripada melaui orang di mana firman Allah diwahyu¬kan untuk
umat Islam. Oleh sebab itu mempelajari sejarah perjuangan Rasulullah hingga
dapat mengeta¬hui rahasia-rahasia kemenangannya yang gilang-gemi¬lang adalah
merupakan syarat mutlak bagi setiap pejuang Muslim yang bercita-cita menegakkan
agama Islam.
Sifat-sifat perjuangan Rasulullah yang wajib diikuti ialah
selain merupakan ibadah kepada Allah, adalah dilakukan dengan segala
kesungguhan atau jihad, ikhlas, penuh rasa tanggung jawab, sabar dantawakkal.
Dan karana itu pula persyarikatan yang didiri¬kan oleh Kyai
Haji Ahmad Dahlan dinamakan Muhamma¬diyah, dengan maksud untuk bertafaul atau
berharapan baik. semoga persyarikatan beserta para pendukung cita-citanya dapat
mencontoh pcrjuangan dan diri pribadi Nabi Muhammad saw.
F. “Perjuangan mewujudkan maksud dan tujuan di atas hanya
akan dapat tercapai apabila dilak¬sanakan dengan berorganisas”
Pokok pikiran keenam membicarakan tentang alat perjuangan
sebagai rangkaian logis pokok pikiran-¬pokok pikiran yang sebelumnya, ialah:
Munculnya keyakinan dan pandangan hidup menumbuhkan konsekuen¬si untuk
memperjuangkannya dengan suatu metode dan akhlak tertentu serta dilaksanakan
dengan mengguna¬kan alat perjuangan demi efisiensi pelaksanaannya.
Perjuagan menegakkan ajaran Islam hanya akan dapat berhasil
secara efektif & efisien apabila diperjuangkan dengan mempergunakan suatu
alat beru-pa organisasi. Dan sudah semestinya organisasi yang dijadikan alat
untuk meraih satu tujuan yang sangat tinggi dan agung, memerlukan berbagai
syarat yang berat juga, yang harus sepadan dan sebanding dengan nilai yang
hendak dicapai. Ajaran Islam menekankan kepada umat¬nya agar dalam berusaha
menegakkan ajaran Islam hendaknya dilakukan dengan cara berorganisasi
seba¬gaimana yang dinyatakan dalam surat ash-Shaf ayat 4: “Sesungguhnya Allah
senang kepada orang-orang yang yang berjuang di atas jalan-Nya secara tersusun
rapi iba¬rat suatu bangunan yang kokoh dan kuat”.
Muhammadiyah sadar bahwa mengingat ayat terse¬but maka berorganisasi untuk
melaksakanan kewajiban menegakkan ajaran Islam, hukumnya adalah wajib. Hal ini
dikukuhkan oleh qaidah umum ushul fikih yang menyatakan bahwa :”Apabila suatu
kewajiban tidak selesai kecuali dengan adanya sesuatu yang lain, maka adanya
sesuatu yang lain tersebut hukumnya wajib juga”. Untuk mengatur agar jalan
kehidupan organisasi Muhammadiyah dapat:
a. Tepat, yaitu sesuai dan selalu pada prin¬sip-prinsipnya.
b. Benar, yaitu sesuai dengan teori perjuangan serta lurus menuju maksud dan
tujuan.
c. Tertib, yaitu serasi dan tidak bersimpang¬ siur.
d. Lancar, yaitu maju terus sampai kepada tujuan.
maka perlu diadakan berbagai peraturan yang berupa :
a. Anggaran Dasar Muhacnmadiyah.
b. Anggaran Rumah Tangga Muhamnadiyah.
c. Qaidah-qaidah.
d. Dan peraturan-peraturan yang diperlukan.
Keterangan pokdc pikiran ketujuh :
“Seluruh perjuangan mengarah ke satu tujuan Muhammadiyah,
yakni terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
Pokok pikiran ketujuh membicarakan tentang tujuan
perjuangan. Di mana Muhammadiyah selaku orga¬nisasi menetapkan bahwa segala
amal perjuangan yang telah dan yang akan dirintisnya tidak boleh lepas dari
tujuan yang dicita-citakan sejak semula, yakni terwujudnya masyarakat utama,
adil dan makmur yang diridlai Allah Subhanahu wata’ala.
Adapun wujud dari masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah SWT
dapat diberi ciri sebagai berikut : masyarakat yang sejahtera, aman, damai,
makmur dan bahagia yang diwujudkan atas dasar keadilan, kejujuran, persaudaraan
dan gotong – ¬royong, saling tolong menolong dengan bersendikan hukum Allah
yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Masyarakat utama, adil dan makmur yang diri¬dlai Allah SWT selain merupakan kebahagiaan di dunia bagi seluruh umat manusia, ia juga akan menjadi jenjang bagi umat Islam untuk memasuki pintu gerbang syurga “JANNATUN NA’IM” untuk menerima keridhaan Allah yang kekal abadi.“HiAllah.
.
0 komentar: