Jumat, 10 Juli 2020

(Pertemuan Ke-2) PERJUANGN MUHAMMADIYAH PERIODE AWAL

Silahkan Play Audio 

KBM-Online Jarak Jauh
Mata Pelajaran : Kemuhammadiyahan
Kelas : 11 BB, IPS, MIPA
Pertemuan Ke-2
<<=== Selamat Membaca  ===>>


Tambahkan teks

Muhammadiyah Periode Awal 

Muhammadiyh di dirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912 M bertepatan dengan tanggal 08 Dzulhijjah 1330 H. perubahan kondisi masyarakat di tinjau dari apek social, ekonomi, politik, keagamaan dan budaya mendorong KH Ahmad Dahlan untuk melakukan dakwah amar ma’ruf nahi munkar untuk terwujudnya sebuah gerakan Tajdid (pembaharuan) dan meresolusi kembali terhadap problematika umat dan bangsa.

Faktor berdirinya persyarikatan Muhammadiyah oleh Kh. Ahmad Dahlan yaitu
  1. Faktor Subjektif yang terdapat dalam surat Ali Imron ayat 104
  2. Faktor Objektif  yang dibagi menjadi 2 yaitu faktor Objektif Internal dan External

Faktor Objektif Internal

Beberapa factor Objrktif Internal yang mendorong KH Ahmad Dahlan mendirikan persyarikatan Muhammdiyah adalah :

1. Umat islam masih terjangkit penyakit syirik, bid’ah, taklid , dan Tahayul yang mengakibatkan kerusakan aqidah islam yang lurus.

  • Syirik,Bentuk perbuatan yang merupakan persekutuan terhadap Allah swt
  • Bid’ah, Membuat amalan-amalan baru dalam ibadah Mahdhoh.
  • Tahayul, mengaitkan  kejadian terhadap sesuatu cerita yang tidak nyata (khayal), dan dijadikan sebuah keyakinan seperti percaya terhadadap mitos, ramalan bintang,
  • Taqlid, Fanatisme terhadapat suatu keyakinan dan amalan tanpa memiliki dasar suatu dalil apapun

2. Umat islam terpecah menjadi 3 golongan yaitu, priyayi,  santri dan abangan sehingga memicu adanya kesenjangan social.

  • Priyayi, merupakan istilah dalam bahasa jawa untuk kelas social dari golongan bangsawan
  • Santri, sebutan bagi seorang yang mendalami ilmu agama di lungkup pesantren tradisional
  • Abangan, sebutan bagi penganut agama islam namun tidak sepenuhnya mengikuti ajaran syari’at agama Islam.
3. Sistem Pendidikan islam yang lemah

Ketika barat sudah menerapkan pembelajaran modern. Lembaga pendidikan islam di Indonesia masih bekutat pada sisterm pendidikan yang tradisionil.  Umat Islam pada saat itu belum berupaya untuk menerapkan pendidikan yang lebih Modern yang berakibat  pada   stagnasi pemikiran dan menganggap pintu ijtihad tertutup. Dan pada masa itu perkembangan pendidikan islam tidak mampu mengikuti ritme pendidikan yang lebih Modern  

Misi pemerintah Hindia Belanda melalui system politik pemerintah mengandung misi 3G Gold, Glory, Gospel yang secara explisit berarti memberdayaka kekayaan Indonesia untuk kejayaan kolonialisme dan misionaris kresten yang terselubung.

Faktor Objektif External 

Faktor objektif External bardirinya persyarikatan Muhammadiyah yaitu

1. Penajajahan Kolonialisme Belanda

Misi pemerintah Hindia Belanda melalui system politik pemerintah mengandung misi 3G Gold, Glory, Gospel yang secara explisit berarti memberdayaka kekayaan Indonesia untuk kejayaan kolonialisme dan misionaris kresten yang terselubung.

2. Gerakan Pembaharuan  Islam (Tajdidu fil Islam)

Gagasan KH Ahmad Dahlan atas Gerakan Tajdidul fil Islam di Arab Saudi oleh tokoh-tokoh kebangkitn dunia islam di Arab Saudi. Gagasan Tajdid Kh Ahmad Dahlan diwujudkan dalam bidang-bidang dibawah ini :

§  Pembaharuan di Bidang Pendidikan

Pendidikan islam yang berkembang pada masa pemerintah hindia Belanda adalah pendidikan yang berbasis pada pendidikan pesantren tradisional yang menghambat kemajuan islam itu sendiri akibat menutup dari bentuk kelilmuan Modern. System pendidikan yang lemah mendorong KH Ahmad Dahlan untuk melakukan pembaharuan dengan mendirikan Madrasah Diniyah Al-Islamiyah pada tanggal 1 Desember 1911 yang di padukan dengan kurikulum Kulliyatul Mu’alimin Al-Islamiyah yang sebelumnya bernama Qismul Arqa’.

§  Pembaharuan di Bidng Keagamaan

Penyederhanaan makam
Menghilangkan permintaan doa terhadap orang yang sudah meninggal
Meluruskan arah kiblat
Merintis sholat idaini di tanah lapang
 Membentuk panitia khusus pada hari raya qurban
Penggunaan kerudung kepada perumpuan

§  Pembaharuan di Bidang Kepustakaan

KH. Ahmad Dahlan mengembangkan setiap pendidikannya melalui tulisan serta menerbitkan selebaran yang berisi do’a harian, jadwal sholat, jadwal puasa Ramadhan, dan permasalahan fiqih dalam syariat agama. Karya beliau mendorong untuk mendirikan Soewara Moehammadijah dan Majalah Bintang islam sebagai pelopor penerbit majalah Islam pertama di Indonesia.

§  Pembaharuan di Bidang Sosial dan Kemasyrakatan,

Dorongan KH. Ahmad Dahlan untuk melakukan gerakan Sosial merupakan inspirasi nilai yang terkandung dalam Surat Al-Ma’un. Surat Al-Ma’un merupakan gagasan Teologis KH.Ahmad Dahlan untuk mendirikan Amal Usaha Muhammdiyah sebaga sarana untuk melakukan gerakan social, meningkatkan kehidupan bangsa, dan merentas segala bentuk kemiskinan. Diantara Amal usaha KH Ahmad Dahlan untuk melakukan Gerakan tajdid di bidang social antara lain :

  • a.       Membuat bagian penolong haji
  • b.      Mendirikan PKO (Penolong Kesengsraan Oemoem (PKO)


Previous Post
Next Post

Guru Mapel Pendidikan Kemuhammadiyahan SMA Muhammadiyah Wonosobo

1 komentar: