Fungsi Kepribadian Muhammadiyah
Fungsi Kepribadian Muhammadiyah adalah untuk menjadi landasan, pedoman dan pegangan para pemimpin, aktifis dan anggota Muhammadiyah dalam menjalankan roda organisasi, gerakan dan amal usaha agar tidak terombang-ambing oleh pengaruh luar dan tetap istiqomah kepada cita-cita dan perjuangan Muhammadiyah serta cara memperjuangkan cita-citanya. Artinya, tidak terpengaruh oleh paham-paham agama lain, ideologi-ideologi lain, aliran-aliran agama lain, isme-isme, gerakan-gerakan politik, gaya hidup, kebudayaan dan peradaban non muslim serta cara berpikir non muslim (seperti cara berpikir Barat, sekuler, liberal dsb).
Perkembangan masyarakat Indonesia, baik yang disebabkan oleh daya dinamik dari dalam ataupun karena persentuhan dengan kebudayaan dari luar, telah menyebabkan perubahan tertentu. Perubahan itu menyangkut seluruh segi kehidupan masyarakat, diantaranya bidang sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan, yang menyangkut perubahan strukturil dan perubahan pada sikap serta tingkah laku dalam hubungan antar manusia.
Muhammadiyah sebagai gerakan, dalam mengikuti perkembangan dan perubahan itu, senantiasa mempunyai kepentingan untuk melaksanakan amar ma'ruf nahi-mungkar, serta menyelenggarakan gerakan dan amal usaha yang sesuai dengan lapangan yang dipilihnya yaitu masyarakat, sebagai usaha Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya: "menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan makmur yang di ridhai Allah SWT.
Dalam melaksanakan usaha tersebut, Muhammadiyah berjalan diatas prinsip gerakannya, seperti yang dimaksud di dalam “Matan Keyakinan Cita-cita Hidup Muhammadiyah”. Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah itu senantiasa menjadi landasan gerakan Muhammadiyah, juga bagi gerakan dan amal usaha dan hubungannya dengan kehidupan masyarakat dan ketatanegaraan, serta dalam bekerjasama dengan golongan Islam lainnya.
Hakikat Kepribadian Muhammadiyah
Pada hakikatnya kepribadian Muhammadiyah adalah wajh (وَجْه) dan wijhah (وِجْهَة)-nya persyarikatan Muhammadiyah yang mencerminkan tiga predikat yang melekat kuat sebagai Asy-syakhshiyah (jati dirinya) secarah utuh (orisinal). Ketiga predikat itu adalah :
1. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam.
2. Muhammadiyah sebagai gerakan Da,wah.
3. Muhammadiyah sebagai gerakan Tajdid.
Penanaman Muhammadiyah sebagai gerakan Islam didasarkan pada segi asas (aqidah) perjuangan Muhammadiyah yang telah menjadkan dinul Islam sebagai satu-satunya Al-Manhaj Al-Ilahi (undang-undang Ilahi) sebagai subjek (sumber nilai) dan objek (sumber konsep) perjuangan Muhammadiyah. Yang dimaksud dengan Islam sebagai objek (sumber nilai) perjuangan Muhammadiyah ialah bahwa semua hasil kegiataan dan amal usaha Muhammadiyah selalu digerakkan (didasarkan dan dijiwai) dengan dinul Islam dan ruhul Islam, sedangkan yang dimaksud dengan Islam sebagai objek (sumber konsep) perjuangan Muhammadiyah ialah bahwa semua kegiatan dan amal usaha Muhammadiyah adalah untuk “Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam” untuk mencapai terwujutnya cita-cita Islam, yaitu:
“Masyarakat utama Adil dan makmur yang diridlai Allah SWT” dimana kebaikan dan kebahagiaan luas merata. Sebagai sumber nilai dan sumber konsep,maka dinul Islam tidak bisa dari kehidupan dan perjuangan Muhammadiyah. Islam telah menjadi “sibghah” yang medasari, menjiwai dan mewarnai seluruh Gerakan Muhammadiyah.
Penanaman Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dapat dilihat dari segi bentuk(ujud) kegiatan dan amal usahanya untuk melaksanakan Dakwah Islamiah amar makruf nahy munkar sebagai tugas utama umat Islam dibidang kemasyarakatan sebagaimana firman Allah.
Artinya:
“Kamu adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma,ruf dan mencegah dari yang mungkar, danberiman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik”
PENUGASAN DAN ABSENSI PERTEMUAN KE 3
0 komentar: